Terapi komplementer adalah praktik atau perawatan yang telah terbukti secara medis sebagai pelengkap dari terapi atau pengobatan utama. Pengobatan dengan menggunakan terapi komplementer mempunyai manfaat selain dapat meningkatkan kesehatan secara lebih menyeluruh juga lebih murah. Pengalaman klien yang awalnya menggunakan terapi modern menunjukkan bahwa biaya membeli obat berkurang 200-300 dolar dalam beberapa bulan setelah menggunakan terapi komplementer (Nezabudin, 2007). Minat masyarakat Indonesia terhadap terapi komplementer ataupun yang masih tradisionla mulai meningkat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pengunjung praktek terapin komplementer dan tradisional di berbagai tempat.
Terapi bekam merupakan salah satu pengobatan alternatif dari Timur Tengah dan Tiongkok yang telah dipraktekkan sejak ribuan tahun silam. Jenis terapi ini sering digunakan untuk meredakan rasa sakit di bagian tubuh tertentu. Terapi be kam dilakukan menggunakan cangkir khusus yang dapat menghasilkan tekanan, sehingga mampu menarik kulit dan mengeluarkan racun atau darah kotor. Cangkir tersebut biasanya diletakkan di bagian tubuh tertentu seperti punggung, perut, lengan, bokong atau kaki. Dalam metodenya, terapi bekam terbagi menjadi dua jenis yaitu bekam kering dan bekam basah. Terapi bekam kerap dijadikan pelengkap perawatan beberapa penyakit atau masalah kesehatan kronis seperti : migrain, nyeri otot, tekanan darah tinggi, kelainan darah seperti hemofilia dan anemia, masalah kesuburan dan gangguan kandungan, rematik, masalah kulit, kecemasan, depresi, varises, herpes zoster, penyumbatan bronkus. Manfaat bekam di atas berasal dari efeknya yang dapat melancarkan pembuluh darah, merangsang kinerja saraf, meningkatkan imunitas tubuh dan membuat tubuh lebih rileks.
Akupresur merupakan teknik pengobatan tradisional dari Tiongkok. Teknik ini mirip dengan akupunktur, tetapi tidak menggunakan jarum. Akupresur diduga memiliki beberapa manfaat kesehatan seperti meningkatkan sirkulasi darah, merangsang sistem saraf, serta membuat tubuh menjadi rileks. Akupresusr telah digunakan sejak ribuan tahun lalu di Tiongkok. Akupresur dilakukan dengan cara memberikan tekanan di bagian tubuh tertentu menggunakan siku, tangan atau alat bantu khusus, tetapi tidak menggunakan jarum. Manfaat akupresur diantaranya : meredakan rasa sakit, membantu meringankan efek samping kemoterapi, meredaklan stres dan rasa cemas, memperbaiki kualitas tidur.
Peran perawat yang dapat dilakukan dari pengobatan tentang terapi komplementer diantaranya sebagai konselor, pendidik kesehatan, peneliti, pemberi pelayanan langsung, koordinator dan sebagai advokat. Sebagai konselor, perawat dapat menjadi tempat bertanya, konsultasi dan diskusi sebelum mengambil keputusan. Sebagai pendidik kesehatan, perawat dapat menjadi pendidik bagi perawat di sekolah tinggi keperawatan. Peran perawat sebagai peneliti diantaranya dengan melakukan berbagai penelitian yang dikembangkan dari hasil evidence based practice. Terapi komplementer menjadi salah satu cara bagi perawat untuk menciptakan lingkungan yang terapeutik dengan menggunakan diri sendiri sebagai alat atau media penyembuh dalam rangka menolong orang lain dari masalah kesehatan. Terapi komplementer digunakan bersama-sama dengan terapi medis conventional. Untuk bisa mencapai hal tersebut, maka diperlukan kegiatan kursus atau pelatihan/program bekam dan akupresur yang memberi keterampilan dan pengetahuan tenaga perawat kesehatan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat untuk melakukan terapi bekam dan akupresur. Alasannya, minimnya tenaga kesehatan yang terampil dalam memberikan terapi bekam atau akupresur.
Sesuai dengan visi Prodi Keperawatan Lahat yaitu “Menghasilkan Ahli Madya Keperawatan yang Unggul Dalam Bidang Keperawatan Gerontik tahun 2024 yang Berlandaskan Nilai Moral dan Intelektual” serta salah satu misi yag dijalankan yaitu “Menyelenggarakan Pendidikan dan Pengajaran yang Memiliki Keunggulan Keperawatan Gerontik, Nilai Moralitas Intelektual Berjiwa Enterpreneur”. Seorang perawat enterpreneur adalah seorang perawat yang menjalankan wirausaha sendiri atau dengan beberapa teman dalam bisnis keperawatan. Menumbuhkan jiwa enterpreneurship bagi perawat akan mampu membuka klinik kesehatan atau klinik perawatan sehingga dapat membuka lapangan kerja bagi orang lain.
Dalam pelatihan ini disampaikan teori dan praktek bekam, titik-titik bekam, cara-cara melakukan bekam, persiapan bagi pasien dan bagi perawat sebelum dan sesudah melakukan bekam. Juga diberikan materi mangenai akupresur, titik-tik akupoin, meridian, peralatan yang digunakan baik untuk bekam maupun akupresur. Tak lupa juga disampaikan , bagaimana kiat-kiat bagi seorang perawat yang akan membuka praktek mandiri pelayanan bekam dan akupresur. Besar harapan kami semoga kegiatan pelatihan bekam dan akupresur ini memberi manfaat sebagai bekal bagi alumni dan bagi kita semua.
Dengan pelatihan bekam dan akupresur ini diharapkan perawat dapat :
1.Mampu memberikan pelyanan bekam umtuk mengatasi tekanan darah tinggi, penyakit kelainan darah seperti anemia, penyakit vrematik, masalah kulit seperti jerawat dan eksim, varises
2.Mampu memberikan pelayanan akupresur untuk meredakan rasa sakit, membantu meringankan efek samping kemoterapi, meredakan stres dan cemas,memperbaiki kualitas tidur
Dalam pelaksanaan pelatihan ini kami mendatangkan pelatih yang merupakan team yang tergabung dalam HPHI (Himpunan Perawat Holistik) yaitu Tim Global Lubna Jaya, Solo Propinsi Jawa Tengah . Peserta yang akan mengikuti pelatihan ini adalah Mahasiswa semester VI Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi DIII Keperawatan Lahat berjumlah 53 orang. Pelatihan Bekam dan akupresur diselenggarakan di Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi DIII Keperawatan Lahat, selama 3 hari dari tanggal 24 Juli 2023 sampai dengan 27 Juli 2023
Metode pelatihan terdiri dari
1.Kuliah, Diskusi, secara daring tanggal 24 Juli 2023
2.Study Kasus, Praktek, dan Simulasi Pelatihan dilaksanakan dengan dukungan alat peraga dan audio visual yang memadai dilaksanakan tanggal 26-27 Juli 2023
Pelatihan bekam dan akupresur yang dilaksanakan selama 3 hari. 1 hari teori dan 2 hari praktek
Reported by: Lusiana, SKM, M.Kes